seperti esok aku akan meninggal

Aku tak percaya ini telah terjadi…semua ini begitu cepat…Aku berlari sekuat tenagaku…aku berlari menuju rumahku….kutemui kerumunan yang mulai memecah dengan kesedihan yang menyelimuti setiap orang yang bertandang. Mobil ambulans berjalan pelan…membawa jasad yg tak bernyawa menuju pemakaman…Aku telah meninggal dunia…Ku dekati tubuh tua ibuku yang menggendong keponakanku…diwajahnya terlihat tegar…tapi tidak dengan aku…tangisku memecah ketika aku panggil beliau berkali-kali namun dia tak menyadari keberadaanku…beliau tak mendengarkanku…Aku peluk ibu sekuat tenaga tapi beliau tak melihatku…begitu juga semua orang berdatangan & menangisiku…

Semua begitu cepat dan aku belum menyiapkan segalanya…aku masih kaget…aku menyesal…berkelebat semua didalam benak pikiran…mulai dari hutang yg belum terbayar janji yg belum ku tepati dan pekerjaan yg belum terselesaikan…hingga kata cinta untuk yang tersayang. Aku belum siap meninggalkan semua yang kumiliki didunia ini, aku ta sanggup meninggalkan ibuku seorang diri dengan kakakku…belum cukup ia tahu,bahwa aku sangat mencintai beliau…melebihi segala yang ada didunia…hingga aku meninggalkan dunia, cintaku akan tetap kubawa ke alam baka….aku belum siap meninggalkan yang tersayang dalam hati…bagaimana aku mengikhlaskannya untuk mengasihi penggantiku…siapa yang akan menemaniku tidur sendiri dibawah sana, siapa yang akan membantuku menjawab pertanyaan dari sang Malaikat…aku takut…

Aku benar-benar sadar, bahwa tak ada seorangpun yang bisa membantuku saat aku telah meninggalkan dunia fana ini…bahkan ketika aku menangis menjerit merasakan pedihnya hati meninggalkan cinta dunia fana, tak seorangpun yg mampu menjadi pendengar setia seperti dikala aku hidup…semua harus aku tanggung sendiri…ketika dosa dan amal tengah ditimbang,,,apakah aku masih perlu berdo’a memohon perlindunganNYA seperti dikala aku hidup…